Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Pekerjaan Ini Diramalkan Akan Punah di Tahun 2030

Perkembangan teknologi tak bisa disangkal akan terus memberi kemudahan bagi umat manusia. Tak hanya itu, beberapa teknologi yang terus mengalami perkembangan tersebut membuat beberapa pekerjaan nantinya akan meredup atau bahkan hilang. Peningkatan produktivitas dari alat-alat teknologi dan daya komputasi diyakini menjadi penyebab penurunan harga dan bidang pekerjaan.

8 Pekerjaan ini Diramalkan Akan Punah di Tahun 2030

Teknologi yang terus berkembang tersebut nantinya akan memberikan banyak keringanan sehingga membuat beberapa pekerjaan yang biasa berat dikerjakan menjadi tergantikan dengan adanya teknologi yang mengarah ke arah digital. Berikut ini adalah 8 pekerjaan di dunia yang diramalkan akan punah ketika tahun 2030 mendatang.

1. Insinyur

Thomas Frey, dari DaVinci Institute, berpendapat bahwa tenaga industri akan mengalami perubahan dramatis dalam menanggapi isu-isu kesehatan dan lingkungan. Dalam sebuah posting blog yang ditulisnya, Frey memprediksi grid nasional akan beralih ke grid mikro untuk melayani kota-kota besar dan industri rumah tangga.

Kabel listrik dan pembangkit batubara akan digantikan oleh teknologi yang lebih canggih, dan peran insinyur dan pekerja transportasi akan bergeser. Kabar baiknya adalah bahwa industri tersebut akan berkembang dengan menyediakan lapangan kerja baru untuk mendukung perubahan, seperti kru instalasi, generasi baru insinyur dan banyak lagi.

2. Jasa pengiriman dan sopir

Pengiriman paket mungkin akan segera dilakukan oleh pesawat dan mobil tanpa sopir. Amazon, salah stau situs belanja dunia telah melakukan pengujian pengiriman paket dengan drone di luar ruangan setelah menerima lampu hijau dari Federal Aviation Administration (FAA).

Frey menulis bahwa mobil tanpa sopir akan menggantikan limusin dan sopir taksi. Ia percaya undang-undang di negara Amerika Serikat akan setuju bahwa mobil ini adalah pilihan yang lebih aman.

3. Guru

Guru tidak mungkin punah. Namun, belajar online gratis pada akhirnya akan merevolusi model pengajaran. Massachusetts Institute of Technology (MIT) saat ini menawarkan lebih dari 2.000 kursus online, dan telah ada lebih dari 130 juta download. The Khan Academy menawarkan jumlah yang sama dalam kursusnya, dan didownload melebihi 100 juta.

4. Agen perjalanan

Situs cerdas yang mulai marak akhir-akhir ini memungkinkan Anda untuk memesan liburan Anda sendiri. Situs tersebut melayani pengguna ponsel yang lebih suka dengan layanan cepat dan praktis. Sebuah komputer dapat menentukan kebutuhan traveler, memperjelas pertanyaan melalui website dan memberikan pilihan termurah atau yang paling sesuai lebih cepat daripada agen perjalanan manusia dan dengan biaya lebih rendah.

5. Air Traffic Controller (ATC) dan Pilot

Pilot John L. Petersen menulis bahwa drone dan operator tak berawak lainnya akan menjadi bagian dari armada pesawat global. Agen kecerdasan buatan tersebut akan meneliti dan mengumpulkan informasi seperti rencana cuaca dan penerbangan - seperti pilot tradisional. Petersen juga melaporkan bahwa Angkatan Laut telah menerbangkan drone dari kapal induk, dan helikopter drone kargo sudah digunakan di Afghanistan oleh Korps Marinir.

6. Akuntan

Akuntan diprediksi akan punah pada tahun 2028. Intelijen bisnis yang menyediakan pemegang buku dengan angka-angka dan pelaporan adalah kunci untuk pengambilan keputusan strategis. Perangkat lunak, seperti QuickBooks, dapat menangkap dan melaporkan data secara real time. Dan perangkat lunak kecerdasan buatan, seperti yang dibuat oleh Quill, sekarang dapat menganalisis data dan membuat laporan tertulis dengan mengintegrasikan berbagai sumber data.

7. Penerjemah

Alat-alat yang digunakan untuk menerjemahkan secara digital kini telah banyak ditemukan dan dijual di pasaran. Google dan perusahaan teknologi terkemuka lainnya akan terus berusaha untuk menyempurnakan alat-alat yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa milik mereka. Suatu hari nanti, kebutuhan untuk penerjemah bisa menghilang.

8. Wartawan koran

Banyaknya dan maraknya media elektronik dan media online membuat media cetak mulai kehilangan pamornya. Hal tersebut karena orang lebih senang untuk membaca berita yang cepat dengan adanya akses internet kapan saja dan dimana saja ketimbang membeli koran. (tn/kr)

Baca juga: