Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dengan Alat Ini, Penyandang Buta Warna Bisa Berinternet dengan Mudah

buta warna
Seorang siswa sekolah menengah di India telah melakukan sebuah penelitian tentang alat yang bisa membantu membuat konten visual secara online agar lebih mudah diakses oleh pengguna buta warna.

Animesh Tripathi, 17, sedang menyelidiki algoritma yang dapat menentukan cara paling efektif menyesuaikan skema warna online. Teknologi ini akan memungkinkan pengguna buta warna mengakses konten seperti video, gambar, dan grafik dengan mudah.

"Perangkat ini memiliki fitur pembesar dan pembalik warna untuk masalah penglihatan. Meskipun demikian, belum ada fitur built-in yang dapat memperbaiki konten visual dengan menekan tombol tertentu," katanya kepada Mashable.

Tripathi , yang ayahnya bekerja di Angkatan Laut India, terinspirasi untuk memulai penelitian ini ketika seorang temannya tidak dapat memenuhi mimpinya menjadi seorang pilot pesawat tempur di Angkatan Udara India karena ia didiagnosis telah mengidap buta warna merah-hijau - bentuk paling umum dari buta warna. Ia berharap untuk melanjutkan karyanya ketika ia mulai kuliah pada musim gugur, di mana ia berencana untuk belajar ilmu komputer.

Dengan menggunakan data ini, produsen dapat menyematkan fitur aksesibilitas dalam perangkat lunak mereka, tetapi pengguna juga dapat menginstal program tersebut secara manual. Tripathi saat ini sedang mengembangkan ekstensi Google Chrome, yang bernama ReColor, yang secara otomatis menyesuaikan warna tergantung pada pengaturan yang dipilih oleh pengguna.

"Saya ingin desainnya harus inklusif dan memenuhi kebutuhan para penyandang buta warna," katanya. "Sebuah solusi universal bisa memiliki potensi untuk membantu sejumlah besar orang."

Menurut American Academy of Ophthamology, sekitar 8% pria dan 0,5% wanita di Amerika Serikat keturunan Eropa Utara telah mengidap buta warna merah – hijau.

Alat seperti Color Oracale, simulator buta warna dan filter halaman web dapat membantu membuat situs web lebih mudah diakses oleh orang-orang yang yang menyandang buta warna, tetapi manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian Tripathi adalah tidak tergantung pada pilihan desain aslinya serta bisa dikembangkan lebih lanjut.

Penelitian Tripathi terpilih sebagai finalis daerah di Google Global Science Fair pada bulan Juni yang akan mewakili India di Intel International Science and Engineering Fair di bulan Mei. Saat ini, ia tengah berusaha untuk mendanai penelitian selanjutnya tentang Indiegogo.

*Photo Credit: www.southcoastoptometry.com