Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitos Sehat Meski Obesitas itu Salah

Benarkah jika orang yang obesitas melakukan hidup yang sehat akan dikatakan dia sehat? Jawabannya adalah mitos yang mengatakan bahwa orang bisa sehat walaupun obesitas adalah Salah. Pengertian obesitas sendiri adalah penumpukan lemak yang tinggi di dalam tubuh kita sehingga membuat berat badan kita berada di luar batas ideal. 

Sebuah riset mengatakan bahwa timbunan lemak yang ada pada tubuh masih menyimpan resiko kesehatan. Banyak orang beranggapan ketika kolesterol, gula darah dan tekanan darah normal, maka kita bisa menganggap memiliki berat badan yang normal dan tidak mengalami abnormalitas metabolisme. Namun sebenarnya anggapan yang seperti itu keliru
Mitos sehat meski obesitas keliru

Memang gemuk namun sehat menjadi perdebatan akhir - akhir ini. Karana ini merupakan topik yang sangat penting bagi beberapa masyarakat. Sebuah pendapat yang dikatakan oleh seorang peneliti bahwa orang yang memiliki kelebihan berat badan (obesitas) meski memiliki metabolisme yang sehat tetap memiliki faktor resiko kesehatan mendasar yang akan memburuk dari waktu ke waktu. Sehingga berdasarkan pendapat tersebut meragukan argumen yang mengatakan bahwa obesitas bisa sehat.

Mitos Sehat Waluapun Obesitas itu Salah


“Data menunjukkan bahwa pasien obesitas yang sehat maupun obesitas yang tidak sehat, keduanya memiliki peningkatan resiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler (seperti serangan jantung, gagal jantung dan stroke)” 

Lembaga jantung Inggris mengatakan bahwa obesitas merupakan faktor dari penyakit jantung, penelitian tersebut menunjukkan tak ada obesitas yang dapat dikatakan sehat. Bahkan riset lain pun mengatakan bahwa obesitas dapat memicu penyakit lain seperti osteoporosis dan kekurangan vitamin D.

Studi Yang Melakukan Penelitian Mengenai Sehat Meski Obesitas


Sebuah studi sejauh ini yaitu studi obeservasi prospektif terbesar yang meneliti orang orang yang mengalami obesitas namun memiliki metabolisme yang sehat. Pada studi ini menggunakan sebanyak 3,5 juta orang dengan usia diatas 18 tahun yang didapatkan dari Basis Data Kesehatan Dasar di Inggris. Pada penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara obesitas yang memiliki metabolisme yang sehat dengan penyakit jantung. Namun studi ini juga meneliti apakah obesitas memiliki hubungan dengan stroke, gagal jantung, stroke ringan dan peripheral vascular disease. 

Pada penelitian ini obesitas dikelompokkan sebagai “terlalu gemuk dengan metabolisme yang sehat” yaitu dengan mereka tidak memiliki penyakit diabetes, tidak memiliki tekanan darah yang tinggi dan tidak memiki lemak darah yang abnormal. Itulah persayaratan awal dalam studi ini

Setelah itu dilakukan pengujian terhadap penelitian ini didapatkan pada awal studi yaitu 15% diantaranya dapat dikelompokkan menjadi obesitas yang sehat secara metabolismenya. Namun setelah dilakukan pengujian selanjutnya , 5 tahun kemudian didapatkan hasil yang mengejutkan yaitu yang sebelumnya obesitas yang sehat secara metabolismenya , 6 % diantaranya mengidap penyakit diabetes, 12 % mengalami lemak darah abnormal, dan 11 % diantaranya memiliki tekanan darah yang tinggi.

Dari studi ini juga didapatkan oraang yang obesitas dengan metabolisme yang sehat memiliki resiko jantung koroner lebih tinggi dari pada orang yang berat badan normal, 50% risiko stroke, 7% lebih tinggi dan resiko gagal jantung dua kali lipat dari orang yang normal. Penelitian ini juga mengatakan bahwa resiko ini tidak ditentukan oleh umur, jenis kelamin atau status sosial ekonomi karena kami telah memasukkan faktor ini dalam perhitungan kami.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mitos sehat meski obesitas adalah keliru. Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa walaupun obesitas sehat tetap memiliki resiko penyakit yang tinggi.     

Penyakit Apa Saja Yang Dapat Menyerang Obesitas?

Sesorang yang terkena obesitas cenderung terkena masalah penyakit yang berpotesi serius seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Berikut beberapa penyakit yang mungkin dapat dialami oleh orang yang obesitas, yaitu:
  1. Penyakit kolesterol tinggi
  2. Diabetes
  3. Tekanan Darah Tinggi
  4. Penyakit Jantung
  5. Disfungsi ereksi dan masalah kesehatan sej
  6. Osteoarthiritis
Penyakit diatas hanya sebagian penyakit komplikasi akibat pengaruh obesitas pada tubuh. Sebenarnya masih banyak penyakit yang rawan muncul akibat obesitas. Pentingnya bagi kita mengetahui penyebab, cara pencegahan dan cara  mengobati obesitas yang akan kita jelaskan dibawah ini.

Apa Saja Faktor Yang Menyebabkan Obesitas?

Apa Saja Faktor Yang Menyebabkan Obesitas?

Seperti yang telah dijelaskan pada poin diatas bahwa obesitas memiliki banyak resiko kesehatan. Obesitas biasanya diakibatkan oleh beberapa kombinasi penyebab dan faktor penyebab seperti dibawah ini

Gen pemicu obesitas
dapat menjadi pemicu yang mempengaruhi jumlah lemak dalam tubuh yang disimpan.  

Gaya hidup Keluarga
Obesitas juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup dari keluarga. Dapat dipastikan jika salah satu atau kedua orang tua mengalami obesitas maka resiko untuk anaknya obesitas menjadi meningkat. 

Mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi
Sebenarnya tidak dilarang memakan makanan yang berkalori tinggi, namun harus sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Apabila kita terlalu pasif dalam beraktifitas makan kalori - kalori yang tadi masuk dalam tubuh kita akan menumpuk dan membuat berat badan kita naik. Oleh karena itu makan berkalori tinggi sangat tidak baik untuk tubuh terutama makanan cepat saji.

Diet yang tidak sehat
Diet juga dapat memicu obesitas apabila anda melakukan diet tinggi kalori sehingga kurang dalam mengkonsumsi buah buahan dan sayuran dan penuh dengan makanan cepat saji yang membuat tubuh menjadi penuh dengan lemak yang tidak baik.

Tidak Aktif Dalam Bergerak Secara Fisik
Apabila tidak aktif dalam bergerak, hanya berdiam diri dapat menyebabkan penimbunan kalori yang dapat memicu obesitas.

Obat Tertentu
Terdapat bebrapa obat yang dapat menyebabkan penambahan berat bdan yang berlebihan apabila kita tidak mengimbangi dengan aktivitas atau diet.

Masa kehamilan untuk wanita
Tidak dapat dipungkiri apabila wanita yang sedang hamil pasti mengalami kenaikan berat badan yang drastis. Sehingga perlu perlakuan khusus setelah melahirkan agar berat badan kembali seperti semula agar tidak terjadi obesitas. Karena ada beberapa wanita yang kesusahan dalam menurunkan berat badan setelah melahirkan.

Kurang Tidur 
Tidak cukup tidur atau istirahat juga dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Karena dengan kurangnya istirahat dapat memicu perubahan hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan.

Pencegahan Penyakit Obesitas

Pencegahan Penyakit Obesitas

Poin sebelumnya telah menjelaskan mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas. Pada poin ini kita akan membahas bagaimana cara kita agar terhindar dari yang namanya obesitas. Karena obesitas memberikan dampak yang buruk untuk tubuh kita yaitu mudahnya kita terkena penyakit - penyakit yang serius. Ini beberapa pencegahan yang dapat anda ikuti.

1. Berolahraga Secara Teratur
Agar terhindar dari kenaikan berat badan yang tidak kita inginkan, kita harus bergerak lebih aktif. Anda dapat melakukan olahraga olahraga yang ringan seperti jalan cepat, berenang. Setidaknya anda harus berolahraga minimal 150 sampai 300 menit dalam seminggu dengan rutin.

2. Membuat Rencana Makan Sehat
Untuk terhindar dari obesitas yang harus kita jaga yaitu pola makan kita. Kita harus fokus pada makan yang berkalori rendah dan kaya akan nutrisi seperti buah - buahan, sayur - sayuran dan biji - bijian. Hindari juga makanan yang mengandung lemak jenuh. Makan sehari tiga kali dan batasi ngemil .

3. Selalu Jaga Berat Badan
Seringlah untuk menimbang berat badan kita. Usahakan selama seminggu sekali kita mengecek berat badan kita agar kita dapat memantau kenaikan berat badan. Sehingga apabila dirasa tubuh kita semakin meningkat berat badan secara tidak wajar , kita dapat membuat pencegahan pencegahan terlebih dahulu.

4. Berkomitmen
Yang paling penting kita harus berkomitmen untuk selalu menjaga berat badan kita agar selalu sesuai dengan rencana dan target yang kita inginkan di awal.

Apakah Berat Badan Anda Termasuk Obesitas?

Untuk mengetahui apakah berat badan anda ideal dapat dihitung menggunakan metode perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh). 

Rumus IMT : berat badan (kg) / Tinggi badan (m2)

Sebagai contoh jika anda memiliki berat badan 66 kg dan tingginya 1,65 meter, maka perhitungan IMT anda adalah 66/(1.65 x 1,65) = 24,2. Hasil ini termasuk kedalam kategori sehat atau normal karena nilai tersebut masih berkisar antara 18,5 sampai 24,9. 

Jika hasil perhitungan dari IMT anda kurang dari 18,5 maka anda termasuk kekurangan berat badan (underweight). Namun apabila hasilnya lebih dari 24,9 maka anda dianggap kelebihan berat badan. Seseorang dapat dikatakan obesitas jika hasil perhitungan dari IMT nya antara 30 sampai 39,9. Apabila hasil akhir perhitungan dari IMT anda diatas 40 maka anda sudah dianggap mengalami obesitas yang ekstrem. 

Sudah Terlanjur Obesitas ? Bagaimana Pengobatannya?

Seperti yang telah dijelaskan tidak ada namanya sehat meski obesitas. Obesitas pasti memiliki dampak yang negative pada kesehatan. Oleh karena itu kita harus bisa untuk mengobati obesitas ini. Sebenarnya obesitas dapat ditangani sendiri apabila kita dapat berkomitmen dalam menurunkanberat badan. 

Kuncinya dari mengobati obesitas yaitu dengan disiplin menerapkan pola makan yang sehat seperti mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan gula serta olahraga yang teratur. Aktivitas olahraga yang dimaksud yaitu olahraga yang ringan seperti berjalan pagi, bersepeda, berenang, bermain bulu tangkis, ataupun olahraga apapun yang anda sukai asalkan anda lakukan secara rutin dan teratur. Olahraga dapat dilakukan minimal 2 jam sampai 2,5 jam dalam seminggu. Tidak terlalu beratkan, yang terpenting kita memiliki niat yang kuat untuk menurunkan berat badan kita.

Penurunan berat badan juga dapat didampingi oleh dokter jika penurunan berat badan tidak berhasil dilakukan walaupun telah rutin berolahraga dan menjaga pola makan kita. Peran dokter disini yaitu memberikan obat yang dapat menurunkan penyerapan lemak di dalam saluran  pencernaan dan juga memantau efek obat tersebut terhadap penyakit obesitas anda.

Ada beberapa kasus lain yang obesitasnya harus ditangani dengan operasi. Tindakan operasi ini dilakukan apabila obesitas sudah memasuki tingkat yang parah sehingga tidak  bisa dilakukan dengan tindakan usaha sendiri dan obat lagi. Karena obesitas pada tingkat yang sudah parah masuk dalam tahap yang serius karena dikhawatirkan dapat mengancam nyawa penderitanya. 

Dan juga perlu dicatat bahwa mengobati obesitas yang dilakukan dengan usaha sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga dibutuhkan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan dapat hidup sehat dan juga berkomitmen mempertahankan nya dalam jangka panjang. Mitos Sehat Meski Obesitas itu ternyata Salah