Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Cara Bertengkar Sehat dengan Pasangan Agar Masalah Tak Berkelanjutan

Pertengkaran dalam sebuah hubungan sebenarnya merupakan hal yang normal. Perselisihan pendapat menandakan jika kamu dan pasanganmu tidak selalu punya pemikiran yang sama.

Pertengkaran pun levelnya bermacam-macam, mulai dari saling mendiamkan, mengejek, mengancam, hingga makian yang disampaikan pada volume nada tinggi atau disertai dengan kekerasan.

Apapun jenis pertengkaran yang sering kamu dan pasangan alami, jika tidak ada solusi yang jelas, kebiasaan itu akan sangat merusak hubungan.

Dalam suasana panas seperti itu, tentunya kamu harus sadar bagaimana cara merespons dan menghadapi suatu perselisihan, melawan atau mendiamkan, dan kemudian memilih untuk pergi.

Lagipula, tidak ada dua orang di dunia yang akan selalu berjalan beriringan dan selalu memiliki pendapat yang sama setiap saat. Momen-momen perbedaan pendapat, atau momen tak sepakat akan menghantui dan tak jarang akan menimbulkan suatu pertengkaran.

Pasangan perlu untuk dapat bernegosiasi tentang perbedaan. Pasangan harus memiliki ruang untuk kritik yang membangun. Kamu dan pasangan juga membutuhkan cara untuk menegaskan pendapat dan berkata tidak setuju namun dengan cara yang baik.

Sebuah hubungan yang sehat membutuhkan pengetahuan serta keterampilan dalam menangani konflik dan bekerja sama untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan. Ini berarti, kamu dan pasangan harus serius memahami hal-hal yang menjadi pokok masalah, dan berusaha menyelesaikannya tanpa menyakiti satu sama lain.

Namun jika selama ini pertengkaranmu dengan pasangan tidak berjalan baik dan cenderung tidak sehat, mungkin ada sesuatu yang salah dengan cara kalian menyampaikannya atau merespons ucapan pasangan.

Berikut adalah beberapa tips dan cara yang bisa kamu dan pasangan gunakan untuk memastikan bahwa konflik dapat diatasi dengan baik-baik tanpa emosi.

1. Rangkul konflik tanpa perlu ada rasa takut.

Rangkul konflik tanpa perlu ada rasa takut.
via magic4walls.com

Tidak perlu takut akan konflik. Konflik adalah normal, bahkan bisa dibilang sehat. Seringkali konflik menunjukkan bahwa kamu dan pasangan perlu untuk tumbuh dan berkembang. Konflik juga melatih kalian semakin dewasa dan kuat menghadapi masalah.

2. Fokus pada masalah dan tidak merembet kemana-mana.

Apapun masalahnya, ada baiknya kamu dan pasangan tidak menghindari masalah tersebut dan tidak dan berusaha mengatasinya berdua dengan cara yang baik-baik. Jangan sampai masalah tersebut menjadi alasan kalian untuk menyakiti perasaan masing-masing.

Misalnya, kamu justru mengungkit-ungkit masa lalu atau kelemahan pasangan yang tidak ada kaitannya dengan masalah yang sedang kalian hadapi.


3. Mendengarkan pasangan dengan penuh rasa hormat.

Mendengarkan pasangan dengan penuh rasa hormat.
via everythingyoulovetoohate.tumblr.com

Mendengarkan dengan rasa hormat berarti mengakui perasaannya, baik secara lisan atau melalui perhatian yang terfokus. Ini berarti kamu menahan ego dan pendapat dari sudut pandangmu. Itu juga menjadi pertanda bahwa kamu memahaminya.


4. Berbicara lembut tanpa perlu pakai otot.

Semakin keras seseorang berteriak, semakin kecil kemungkinan mereka untuk didengar. Bahkan jika pasanganmu berteriak, kamu tidak perlu berteriak kembali untuk melawannya.

Toh, kamu sedang berbicara dengan satu orang. Sekali pun kamu berbicara dengan nada yang lembut, ia akan tetap bisa mendengarnya. Apalagi dia adalah orang yang kamu cintai, sudah selayaknya kan ucapanmu disampaikan dengan rasa sayang.


5. Hindari perasaan yang hanya mau benar sendiri.

Hindari perasaan yang hanya mau benar sendiri.
via huffingtonpost.com

Sikap membela diri, entah itu dengan kata-kata keras atau atau menyerang balik, hanyalah meningkatkan tensi pertengkaran. Alih-alih membela diri, kamu dapat meminta informasi lebih lanjut secara detail, dan disertai contoh untuk mendapatkan solusi.

Jika memang kamu bersalah, jangan ragu untuk meminta maaf. Ego yang terlalu tinggi dan mau menangnya sendiri adalah sumber konflik yang tidak akan pernah ketemu ujungnya.


6. Bertanya dengan spesifik, apa yang menjadi permasalahannya.

Ketika pasanganmu memiliki masalah atau keluhan, cobalah menanyakan apa yang dia rasakan dengan spesifik sehingga kamu dapat memahami apa yang dia bicarakan. Begitu pula sebaliknya.

7. Menemukan titik kesepakatan dan wajib mematuhinya.

Menemukan titik kesepakatan dan wajib mematuhinya.
via pixabay.com

Yang selalu menjadi bagian dari penyelesaian konflik adalah poin kesepakatan. Menemukan kesamaan, merupakan awal yang penting untuk menemukan solusi.

Untuk menemukan kata sepakat, perlu adanya negosiasi dan diskusi. Jika sudah sama-sama setuju, maka baik kamu maupun pasangan wajib menaatinya dan memahami hukuman jika salah satu di antara kalian melanggarnya.


8. Saling membantu dan menanggung bersama.

Pertengkaran berakhir ketika masalah diatasi secara bersama-sama. Jangan segan untuk meminta bantuan berupa saran atau tenaga dari pasangan. Begitu pun sebaliknya.

Menawarkan bantuan kepada pasangan menunjukkan kamu sendiri juga bersedia untuk mencoba sesuatu yang baru. Dengan terjun langsung menangani sebuah masalah, kamu akan memahami situasi yang sedang dihadapi pasanganmu.

9. Berikan kesempatan dan kelonggaran terhadap pasangan.

Berikan kesempatan dan kelonggaran terhadap pasangan.
via pixabay.com

Jangan terlalu keras terhadap pasangan. Memberikan kesempatan kedua dapat mengubah situasi. Jika kamu memberikan sedikit kelonggaran kepada orang lain, ia juga akan dengan mudah melakukannya untukmu.

Misalnya, kamu punya cita-cita untuk membuat pasanganmu berhenti merokok. Maka lakukan secara bertahap. Jika setiap hari pasanganmu menghabiskan 12 batang rokok, buatlah aturan 10 batang per hari. Begitu seterusnya sampai dia benar-benar berhenti merokok.


10. Tak perlu dipaksakan, cobalah untuk berdamai dengan masalah.

Dari awal kamu dan pasangan harus sadar bahwa hubungan kalian lebih penting daripada memenangkan argumen. Betapa pun menjengkelkannya pasanganmu, ia tetap lah sosok teman hidupmu.

Saat masalah datang, selesaikannya masalahnya. Bukan hubungan kalian. Kadang masalah tersebut akan membuatmu sakit dan susah untuk memberikan kata maaf.

Namun percayalah, tidak ada perbuatan yang lebih melegakan selain ikhlas dan berdamai dengan masalah itu sendiri.

(tn/kr)