Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peneliti Ungkap Rahasia Memiliki Jantung Sehat Tanpa Obat

Jantung Sehat
WASHINGTON: Bagaimana cara memiliki jantung yang sehat tanpa perlu mengkonsumsi obat-obatan tertentu? Ternyata rahasianya pun sangat sederhana. Para peneliti menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan sebuah studi.

Orang dengan pikiran optimis ternyata mempunyai kesehatan jantung lebih baik daripada orang yang selalu pesimis. Demikian temuan dari sebuah studi yang melibatkan lebih dari 5.000 peserta itu.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Health Behavior and Policy Review ini menemukan bahwa orang-orang optimis memiliki tingkat kesehatan dua kali lipat lebih baik. Hal ini ditandai dengan kinerja sistem kardiovaskular yang ideal, gula darah yang seimbang serta tingkat kolesterol yang rendah.

"Peserta dengan tingkat optimisme tertinggi memiliki kemungkinan dua kali lipat berada dalam kondisi jantung yang sehat dibandingkan dengan rekan-rekan yang lebih pesimis," ungkap ketua peneliti Rosalba Hernandez, seorang profesor dari University of Illinois.

"Hubungan ini signifikan, bahkan setelah disesuaikan untuk karakteristik sosio-demografi dan kesehatan mental yang buruk," tambah Hernandez.

Kesehatan sistem kardiovaskular peserta dinilai berdasarkan tujuh kriteria: tekanan darah, indeks massa tubuh, kadar glukosa darah dan kadar kolesterol serum, asupan makanan, aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau. Kriteria tersebut juga digunakan oleh American Heart Association (AHA) untuk mengukur kesehatan jantung.

Sesuai dengan kriteria di atas, peneliti memberi nilai 0 (buruk), 1 (menengah) atau 2 (ideal) untuk masing-masing para peserta yang kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skor akhir. Total skor kesehatan peserta berkisar antara 0-14. Skor tertinggi itulah yang memiliki kesehatan jantung paling baik.

Para peserta dengan kisaran umur 45-84 tersebut juga diminta untuk mengisi survei guna mengukur kesehatan mental, tingkat optimisme, dan kesehatan fisik mereka berdasarkan laporan diagnosa medis individu mengenai penyakit artritis, hati dan ginjal.

Setelah para peserta menjalani serangkaian tes tersebut, hasilnya pun cukup mencengangkan. Total skor kesehatan individu cenderung meningkat seiring dengan tingkat optimisme mereka. Orang-orang yang paling optimis memiliki skor total kesehatan yang masuk dalam kategori menengah atau ideal.

Keterkaitan antara optimisme dan kesehatan jantung bahkan lebih kuat ketika karakteristik sosio-demografi seperti usia, ras dan etnis, pendapatan dan pendidikan, serta status turut diperhitungkan.

Di samping itu, orang yang optimis juga memiliki gula darah dan tingkat kolesterol lebih baik dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Orang yang optimis juga lebih aktif secara fisik, memiliki indeks massa tubuh lebih sehat dan sedikit dari mereka yang merokok. (toi/tf)