Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Jenis Penyakit Akibat Letusan Gunung Berapi

Dampak hujan abu dari letusan gunung berapi berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Letusan gunung berapi bisa mengakibatkan luka bakar, cedera karena terjatuh atau terpeleset, atau penyakit infeksi dan pernapasan.

Pada umumnya, gunung berapi yang mengalami erupsi akan menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke angkasa. Selain itu, Hujan abu vulkanik mengandung unsur kimia dan senyawa yang membahayakan kesehatan. Material vulkanik ini mengandung silika atau kaca. Ini mengakibatkan mulai iritasi kulit, mata (konjugtivitis), sesak napas, hingga efek jangka panjangnya adalah kanker paru-paru. Efek abu vulkanik bila terkena kulit atau mata, dalam jangka waktu lama dampaknya akan merusak jaringan kulit hingga iritasi (liputan6.com).

Berikut bahaya material akibat letusan gunung berapi bagi kesehatan (tribunnews.com):

1. Debu
Paparan debu sangat berbahaya bagi bayi, anak-anak, warga usia lanjut dan orang dengan penyakit paru kronis seperti asma. Apalagi debu gunung berapi bersifat korosif. Debu gunung berapi dapat masuk dan melukai mata. Partikel debu tersebut berisi kristalin silika, bahan yang dapat menyebabkan penyakit paru silikon. Akumulasi silika dalam paru-paru bisa mengakibatkan silikosis yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru bila terpapar silika konsentrasi tinggi dalam jangka waktu yang lama. Keterpaparan dalam intensitas tinggi menyebabkan bulu-bulu hidung tidak cukup kuat menahan serangan partikel polutan berbahaya itu. 

2. Gas
Gas yang keluar dari gunung berapi adalah gas larut dalam air, karbondioksida, dan sulfur dioksida. Sulfur dioksida dapat menyebabkan gangguan pernapasan, baik pada orang sehat maupun penderita penyakit paru. 
Secara umum berbagai gas yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi dalam dosis rendah dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan. Dalam dosis tinggi dapat menyebabkan sesak napas, sakit kepala, pusing serta pembengkakan atau penyempitan saluran napas.

Cara pencegahan:
1. Hindari kontak dengan debu dan gas. Batasi keluar rumah.

2. Saat berada di dalam rumah, usahakan membatasi masuknya polutan dari luar.

3. Pakailah masker, sebaiknya jenis N95 yakni masker yang mirip untuk pasien isolasi flu burung, namun masker tersebut mahal harganya. Bila masyarakat belum memiliki respirator N95, maka masyarakat dapat menggunakan kacamata yang dapat menutup rapat sekeliling mata seperti kacamata goggle. Sebaiknya menggunakan kacamata yang bening, bukan kacamata berwarna gelap agar tidak mempengaruhi penglihatan dan jarak pandang. Bila tidak memiliki masker dan kacamata, maka bisa menggunakan masker kain, seperti sapu tangan, pakaian atau kain lainnya yang dapat menyaring partikel abu yang lebih besar.

Bagi yang tidak memiliki masker respirator N95, sebaiknya menghindari melakukan aktivitas di luar rumah atau gedung untuk mencegah abu vulkanik yang mengandung asam sulfat atau belerang yang dapat menembus paru-paru.

Sekian ulasan tentang beragam jenis penyakit akibat letusan gunung berapi serta cara pencegahannya. Semoga bermanfaat! :)